IKUTI KEHENDAK TUHAN
Nats :
Kejadian 19:15-26
Oleh :
Yohanes Larwuy, S.Th
Pada
dasarnya kehidupan yang kita jalani adalah kehidupan yang dikehendaki oleh
Tuhan. Siapa yang menhendaki kita lahir di dunia? Siapa yang menghendaki kita
lahir di keluarga A, keluarga B dan seagainya? Jawabanya adalah semuanya itu
Tuhan sudah rencanakan jauh sebelum dunia ini ada. Oleh karena itu sudah
selayaknya kita hidup dan dikendalikan oleh kehedak Tuhan saja.
Dalam
peristiwa ini, kita akan belajar dari kehidupan keluarga Lot, yang tinggal di
daerah Sodom dan Gomora, namun diselamatkan Tuhan atas kehendak-Nya. Ada 3
kebenaran yang Tuhan tunjukkan dalam peristiwa penyelamatan keluarga Lot.
1. Tuhan
menghendaki semua manusia selamat
Sebenarnya Tuhan menginginkan
keselamatan itu menjadi bagian dari semua umat manusia. Namun ternyata tidak
semua orang merespon keselamatan yang tawarkan secara gratis bagi mereka.
Inilah tujuan kematian Kristus di kayu salib lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Dalam peristiwa Sodom dan Gomora pun
Tuhan menghendaki semua selamat. Tapi apa daya, semuanya tidak dapat terwujud.
Hal ini dapat kita lihat dari percakapan antara Tuhan dengan Abraham. Penawaran
terjadi mulai dari 50 orang sampai hanya tinggal 10 orang. Sungguh luar biasa
karea sampai jumlah yang demikian sedikit itu, Tuhan menyanggupinya. Sayangnya,
mereka tidak memperdulikan Tuhan. Mereka malah hidup layaknya orang yang bukan
berasal dari Tuhan. Hanya kelurga Lot saja yang benar hdupnya.
Walaupun hanya keluarga Lot yang
selamat dari peristiwa itu, tetapi kita dapat melihat bahwa Tuhan begitu menaru
simpati dan perhatian khusus bagi 4 orang ini (Lot, istinya dan 2 orang anak
perempuanya). Hal ini terlihat dari mulai dari ayat 15-22, di mana puncaknya
pada hal “malikat tidak dapat berbuat apa-apa sebelum Lot dan keluarganya
menemukan tempat yang aman untuk berlindung.” Dari peristiwa ini, kita dapat
menarik suatu pelajaran rohani yang sangat penting, yaitu bahwa berapa pun orang
yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, Tuhan akan membelanya dalam keseulitan
sekalipun. Tuhan tidak melihat jumlah, tetapi Tuhan melihat kesungguhan hati.
Karena itu Kasihila Tuhan dengan segenap hatimu, bukan dengan separu hatimu.
2. Tuhan
menghendaki orang percaya dipisahkan (berbeda) dengan yang lain
Orang Kristen adalah orang-orang yang
tadinya hidup di dalam kegelapan, tetapi kemudian Tuhan memisahkan mereka dari
kegelapan kepada terang, dan kemudian memakai terang mereka untuk menyinari
kegelapan itu kembali. Oleh karena itu mengapa kita masih dibiarkan hidup di
dunia. Kayanya Tuhan memisahkan kita, bukannya terpisah itu harus beda
tempatnya? Inilah pengertian terpisah secara rohani. Tempatnya boleh sama, tapi
rohaninya (rohnya) harus. Oleh karena itu orang Kristen tidak punya alasan
untuk tidak berhubungan dengan orang lain yang bukan Kristen. Kalau kita hidup
terpisah dengan mereka, bagaiman terang kita bisa berfungsi dengan baik. Terang
yang kita miliki bukan untuk menerangi tempat (orang) yang sudah terang.
Konsep
ini terlihat juga dalam peristiwa Sodom dan Gomora. Tuhan memisahkan keluarga
Lot supaya mereka dapat menjadi terang bagi tempat lain. Mereka adalah keluarga
yang hidup benar di mata Tuhan di Sodom dan Gomora. Okeh karena itu, Tuhan juga
mau supaya terang mereka terus berfungsi di tempat lain.
3. Tuhan
menghendaki manusia tidak mengingat lagi masa lalunya
Waktu malikat menuntun keluarga Lot
keluar dari Sodom dan Gomora, ia berpesan kepada mereka untuk tidak menoleh ke
belakang (ayat 17). Namun hal ini tidak ditaati oleh istri Lot, sehingga ia
menoleh ke belakang.
Apa sebenarnya yang menjadi alasan utama istrinya menoleh
ke belakang? Ia ingat masa lalunya. Meskipun hal itu twrjadi di hari yang sama,
tetapi waktunya (jamnya) sudah tidak sama. Masa lalu tidak bicara soal hari,
minggu, bulan, tahun yang sudah berlalu, tetapi masa lalu dimulai dari waktu
(detik, menit dan jam) yang sudah terlewati.
Selalu ada lasan kita mengingat
kemblali masa lalu kita, baik hal yang positif, maupun yang negatif. Misalnya
dulu pemabuk, sekarang tidak. Atau dulunya kaya, sekarang miskin. Istri Lot
mengingat segala harta mereka yang hangus diterjang api yang membungihaguskan
Sodom dan Gomora. Lot adalah orang yang sangat kaya, tetapi waktu mereka
menyelamatkan diri, mereka tidak membawa satupun hata yang mereka miliki, hanya
pakaian yang mereka kenakan di badan.
Kehendak
Tuhan selalu ada dalam hidup kita dan sampai saat ini pun hidup kita ada dalam
kehendak-Nya. Apa pun kehendak-Nya, kita percaya bahwa itu yang terbaik dalam
hidup kita. Kita tidak harus mengerti kehendak-Nya, tetapi kita harus taat
kepada kehendaknya. Kehendak Tuhan tidak untuk dimengerti, tetapi untuk
dilakukan.