Jumat, 18 Juli 2014

Kehendak Tuhan

IKUTI KEHENDAK TUHAN
Nats           : Kejadian 19:15-26
Oleh           : Yohanes Larwuy, S.Th

Pada dasarnya kehidupan yang kita jalani adalah kehidupan yang dikehendaki oleh Tuhan. Siapa yang menhendaki kita lahir di dunia? Siapa yang menghendaki kita lahir di keluarga A, keluarga B dan seagainya? Jawabanya adalah semuanya itu Tuhan sudah rencanakan jauh sebelum dunia ini ada. Oleh karena itu sudah selayaknya kita hidup dan dikendalikan oleh kehedak Tuhan saja.

Dalam peristiwa ini, kita akan belajar dari kehidupan keluarga Lot, yang tinggal di daerah Sodom dan Gomora, namun diselamatkan Tuhan atas kehendak-Nya. Ada 3 kebenaran yang Tuhan tunjukkan dalam peristiwa penyelamatan keluarga Lot.

1.       Tuhan menghendaki semua manusia selamat
Sebenarnya Tuhan menginginkan keselamatan itu menjadi bagian dari semua umat manusia. Namun ternyata tidak semua orang merespon keselamatan yang tawarkan secara gratis bagi mereka. Inilah tujuan kematian Kristus di kayu salib lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Dalam peristiwa Sodom dan Gomora pun Tuhan menghendaki semua selamat. Tapi apa daya, semuanya tidak dapat terwujud. Hal ini dapat kita lihat dari percakapan antara Tuhan dengan Abraham. Penawaran terjadi mulai dari 50 orang sampai hanya tinggal 10 orang. Sungguh luar biasa karea sampai jumlah yang demikian sedikit itu, Tuhan menyanggupinya. Sayangnya, mereka tidak memperdulikan Tuhan. Mereka malah hidup layaknya orang yang bukan berasal dari Tuhan. Hanya kelurga Lot saja yang benar hdupnya.
Walaupun hanya keluarga Lot yang selamat dari peristiwa itu, tetapi kita dapat melihat bahwa Tuhan begitu menaru simpati dan perhatian khusus bagi 4 orang ini (Lot, istinya dan 2 orang anak perempuanya). Hal ini terlihat dari mulai dari ayat 15-22, di mana puncaknya pada hal “malikat tidak dapat berbuat apa-apa sebelum Lot dan keluarganya menemukan tempat yang aman untuk berlindung.” Dari peristiwa ini, kita dapat menarik suatu pelajaran rohani yang sangat penting, yaitu bahwa berapa pun orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, Tuhan akan membelanya dalam keseulitan sekalipun. Tuhan tidak melihat jumlah, tetapi Tuhan melihat kesungguhan hati. Karena itu Kasihila Tuhan dengan segenap hatimu, bukan dengan separu hatimu. 

2.      Tuhan menghendaki orang percaya dipisahkan (berbeda) dengan yang lain
Orang Kristen adalah orang-orang yang tadinya hidup di dalam kegelapan, tetapi kemudian Tuhan memisahkan mereka dari kegelapan kepada terang, dan kemudian memakai terang mereka untuk menyinari kegelapan itu kembali. Oleh karena itu mengapa kita masih dibiarkan hidup di dunia. Kayanya Tuhan memisahkan kita, bukannya terpisah itu harus beda tempatnya? Inilah pengertian terpisah secara rohani. Tempatnya boleh sama, tapi rohaninya (rohnya) harus. Oleh karena itu orang Kristen tidak punya alasan untuk tidak berhubungan dengan orang lain yang bukan Kristen. Kalau kita hidup terpisah dengan mereka, bagaiman terang kita bisa berfungsi dengan baik. Terang yang kita miliki bukan untuk menerangi tempat (orang) yang sudah terang.
        Konsep ini terlihat juga dalam peristiwa Sodom dan Gomora. Tuhan memisahkan keluarga Lot supaya mereka dapat menjadi terang bagi tempat lain. Mereka adalah keluarga yang hidup benar di mata Tuhan di Sodom dan Gomora. Okeh karena itu, Tuhan juga mau supaya terang mereka terus berfungsi di tempat lain.

3.       Tuhan menghendaki manusia tidak mengingat lagi masa lalunya
Waktu malikat menuntun keluarga Lot keluar dari Sodom dan Gomora, ia berpesan kepada mereka untuk tidak menoleh ke belakang (ayat 17). Namun hal ini tidak ditaati oleh istri Lot, sehingga ia menoleh ke belakang. 
Apa sebenarnya yang menjadi alasan utama istrinya menoleh ke belakang? Ia ingat masa lalunya. Meskipun hal itu twrjadi di hari yang sama, tetapi waktunya (jamnya) sudah tidak sama. Masa lalu tidak bicara soal hari, minggu, bulan, tahun yang sudah berlalu, tetapi masa lalu dimulai dari waktu (detik, menit dan jam) yang sudah terlewati.
Selalu ada lasan kita mengingat kemblali masa lalu kita, baik hal yang positif, maupun yang negatif. Misalnya dulu pemabuk, sekarang tidak. Atau dulunya kaya, sekarang miskin. Istri Lot mengingat segala harta mereka yang hangus diterjang api yang membungihaguskan Sodom dan Gomora. Lot adalah orang yang sangat kaya, tetapi waktu mereka menyelamatkan diri, mereka tidak membawa satupun hata yang mereka miliki, hanya pakaian yang mereka kenakan di badan.

Kehendak Tuhan selalu ada dalam hidup kita dan sampai saat ini pun hidup kita ada dalam kehendak-Nya. Apa pun kehendak-Nya, kita percaya bahwa itu yang terbaik dalam hidup kita. Kita tidak harus mengerti kehendak-Nya, tetapi kita harus taat kepada kehendaknya. Kehendak Tuhan tidak untuk dimengerti, tetapi untuk dilakukan.